Apa Itu Funnel Marketing?

Funnel marketing adalah strategi pemasaran yang menggambarkan tahapan perjalanan pelanggan, mulai dari saat pertama kali mendengar tentang sebuah produk hingga akhirnya melakukan pembelian. Pelajari lebih lanjut apa itu funnel marketing dan bagaimana menerapkan pendekatan ini dalam strategi pemasaran Anda.

Funnel marketing merupakan model yang digunakan oleh bisnis untuk membimbing calon pelanggan melalui setiap tahap proses pembelian. Pendekatan ini pertama kali diperkenalkan lebih dari satu abad yang lalu, namun semakin populer dengan munculnya pemasaran digital.

Sejarah Funnel Marketing

Sebelum model funnel marketing yang banyak digunakan saat ini, Elias St. Elmo Lewis memperkenalkan konsep funnel marketing pertama, dikenal sebagai model AIDA, pada tahun 1898. AIDA merupakan singkatan dari Attention (perhatian), Interest (minat), Desire (keinginan), dan Action (tindakan), yang mirip dengan tahap-tahap funnel marketing modern. Pada masa itu, meskipun pelanggan memiliki pilihan produk, pilihan mereka terbatas pada barang-barang yang tersedia secara lokal.

Namun, dengan perkembangan belanja online di era modern, pelanggan kini dapat mengakses ratusan produk untuk membandingkan harga, merek, dan fitur lainnya. Dengan pilihan produk yang hampir tak terbatas, funnel marketing menjadi penting bagi pengecer untuk menjangkau target audiens mereka, tidak peduli pada tahap mana calon pelanggan berada, dari sekadar mencari informasi hingga membuat keputusan pembelian.

Peningkatan Popularitas Funnel Marketing di Era Digital

Dengan berkembangnya pemasaran digital, funnel marketing menjadi semakin relevan. Data yang tersedia melalui berbagai platform digital memudahkan bisnis untuk melacak dan menganalisis perilaku pelanggan di setiap tahap funnel. Hal ini memungkinkan pemasar untuk menciptakan kampanye yang lebih terarah dan efisien, membimbing calon pelanggan melalui proses pembelian mereka dengan lebih efektif.

Apa Fungsi Funnel Marketing?

Funnel marketing membantu bisnis dalam membuat strategi pemasaran dan penjualan yang bertujuan untuk memindahkan calon pelanggan melalui beberapa tahap dalam perjalanan pembelian mereka. Anda mungkin juga mendengar istilah "marketing funnel" atau "conversion funnel." Biasanya, funnel marketing digambarkan dengan bentuk piramida terbalik atau corong, yang menyempit dari atas ke bawah. Bagian atas corong memiliki lebih banyak calon pembeli yang sedang dalam tahap perbandingan atau mencari informasi. Ketika mereka mencapai bagian bawah corong, Anda berurusan dengan kelompok pembeli yang lebih selektif dan siap mengambil keputusan pembelian.

Tahapan Funnel Marketing

Tahapan funnel marketing sering kali memiliki nama yang berbeda-beda di berbagai sumber. Ada pula yang membagi proses ini menjadi lebih banyak tahap. Terkadang, tahapan ini disebut dengan istilah "top of the funnel" (ToFu), "middle of the funnel" (MoFu), atau "bottom of the funnel" (BoFu). Namun secara umum, funnel marketing dibagi menjadi empat tahap utama:

1. Awareness (Kesadaran)
   Pada tahap ini, calon pelanggan pertama kali mengetahui tentang bisnis atau produk Anda. Ini adalah tahap paling luas dalam funnel, di mana bisnis Anda bertujuan untuk menarik sebanyak mungkin orang dengan membuat konten yang menarik dan menciptakan kesadaran terhadap produk atau layanan Anda. Calon pelanggan mungkin sedang mencari solusi untuk masalah mereka, dan ini adalah kesempatan bagi bisnis Anda untuk menarik perhatian mereka.
2. Consideration (Pertimbangan)
   Setelah kesadaran tercipta, tahap berikutnya adalah pertimbangan. Di sini, Anda berfokus pada memberikan informasi lebih rinci tentang produk atau layanan Anda, termasuk fitur, manfaat, dan ulasan dari pelanggan lain. Tujuan utama pada tahap ini adalah membantu calon pelanggan memahami bagaimana produk Anda dapat memecahkan masalah mereka dan bagaimana produk Anda dibandingkan dengan pesaing.
3. Conversion (Konversi)
   Tahap ini juga dikenal sebagai tahap tindakan, di mana calon pelanggan memutuskan untuk membeli produk atau layanan Anda. Pada tahap ini, pemasaran Anda berfokus untuk mengubah prospek menjadi penjualan, dengan menyediakan ulasan, testimoni, dan bentuk bukti sosial lainnya. Pada tahap ini, penting untuk mempermudah proses pembelian agar pelanggan terdorong menyelesaikan transaksi.
4. Loyalty (Loyalitas)
   Setelah penjualan berhasil dilakukan, pelanggan memasuki tahap loyalitas. Pada tahap ini, Anda berusaha menjaga pelanggan tetap setia pada merek Anda, bahkan mendorong mereka untuk menjadi advokat bisnis Anda. Dengan tetap terhubung dan memberikan layanan purna jual yang baik, Anda dapat menjaga minat pelanggan dan mendorong pembelian ulang di masa mendatang.

Manfaat Funnel Marketing

Strategi funnel marketing membantu bisnis dalam berbicara kepada calon pelanggan di setiap tahap perjalanan mereka sebagai pembeli. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari funnel marketing:

1. Meningkatkan Targeting Pelanggan
   Funnel marketing memungkinkan Anda untuk menyesuaikan pesan pemasaran Anda sesuai dengan kebutuhan dan minat pelanggan pada setiap tahap funnel, baik mereka berada di bagian atas, tengah, atau bawah funnel.
2. Meningkatkan Tingkat Konversi
   Dengan pemahaman yang lebih baik tentang kebutuhan dan perilaku pelanggan, Anda dapat memberikan pesan yang lebih relevan dan meningkatkan peluang terjadinya konversi.
3. Memberikan Wawasan Berharga
   Pemasaran digital memungkinkan Anda melacak perilaku pelanggan di setiap tahap funnel. Data yang diperoleh membantu Anda mengidentifikasi area yang perlu dioptimalkan dan meningkatkan keseluruhan pengalaman pelanggan.
4. Membangun Hubungan Pelanggan
   Dengan membimbing calon pelanggan melalui setiap tahap funnel, Anda tidak hanya mendorong penjualan, tetapi juga membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan, yang dapat meningkatkan loyalitas dan bisnis berulang.

Siapa yang Menggunakan Funnel Marketing?

Funnel marketing bermanfaat bagi perusahaan dari berbagai ukuran, baik yang bergerak di bidang business-to-business (B2B) maupun business-to-consumer (B2C). Dengan pendekatan funnel, Anda dapat membangun kepercayaan, memberikan edukasi kepada calon pelanggan, dan menyediakan informasi yang diperlukan untuk menutup penjualan.

Bagaimana Menerapkan Funnel Marketing

Jika Anda siap menerapkan strategi funnel marketing di perusahaan Anda, berikut adalah langkah-langkah yang dapat Anda ikuti:

1. Identifikasi Audiens
   Pertama, lakukan riset tentang target audiens Anda. Setelah itu, kembangkan persona pembeli untuk membantu Anda menyesuaikan konten dengan kebutuhan mereka di setiap tahap funnel.
2. Buat Konten untuk Setiap Tahap Funnel
   Setiap tahap funnel membutuhkan jenis konten yang berbeda. Misalnya, untuk tahap kesadaran, Anda bisa membuat artikel blog yang menarik perhatian. Untuk tahap pertimbangan, buat konten yang lebih rinci tentang produk Anda, seperti ulasan dan studi kasus.
3. Hasilkan dan Asuh Prospek
   Setelah mengidentifikasi prospek, gunakan kampanye email atau strategi nurturing lainnya untuk membimbing mereka melalui perjalanan pembelian mereka.
4. Dukung Konversi
   Pastikan halaman landing Anda dioptimalkan, gunakan penargetan ulang, dan tawarkan promosi yang mendorong calon pelanggan untuk melakukan pembelian.
5. Lakukan Analisis Funnel
   Gunakan alat analitik untuk melacak perilaku pelanggan di setiap tahap funnel. Ini akan membantu Anda mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan untuk mendorong konversi yang lebih baik.

Langkah Selanjutnya

Funnel marketing dapat membantu Anda memahami audiens dan menjangkau mereka dengan cara yang lebih terarah di setiap tahap perjalanan pelanggan mereka. Dengan menerapkan strategi ini, Anda dapat meningkatkan targeting pelanggan, tingkat konversi, dan mendapatkan wawasan berharga tentang efektivitas kampanye pemasaran Anda.

Untuk mempelajari lebih lanjut tentang prinsip dasar digital marketing, termasuk funnel marketing, Anda bisa mengikuti program sertifikat profesional Google di Wan teknologi atau mempelajari analitik pemasaran melalui kursus seperti Meta’s Marketing Analytics Foundation.